Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Dunia-Dunia Jebakan di dalam Dunia Ini, Bagian 2 dari 2

2024-04-09
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Satu hal lagi tentang Para Guru: Sebagian besar Guru yang datang ke dunia ini sangat menderita karena Mereka harus mengorbankan diri Mereka sendiri, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Oleh karena itu, Mereka menderita – Mereka dibunuh, Mereka disalibkan, atau setidaknya dilukai dengan berbagai cara yang mengerikan. [...] Semakin banyak murid yang dimiliki oleh seorang Guru, semakin banyak pula Dia harus menderita untuk melunasi semua utang darah, semua akibat dari perbuatan buruk yang telah dilakukan oleh para murid sebelum mereka diinisiasi, sebelum mereka diterima ke dalam Perlindungan Guru. [...]

Setiap aksi, reaksi, memiliki karma yang menyertainya. Itulah mengapa sulit untuk keluar. Itu memiliki konsekuensi. Tindakan Anda selalu memiliki konsekuensi – baik atau buruk. […] Jadi, dunia pembunuhan, itu termasuk makan daging insan-hewan karena itu melibatkan pembunuhan makhluk hidup lainnya. Sebagian orang mungkin lolos dari karma membunuh karena memiliki banyak sekali pahala di kehidupan lampau untuk menutupinya. Tetapi kebanyakan orang, ketika jatuh ke dalam dunia pembunuhan, mereka tidak bisa keluar. Jadi, mereka harus menanggung akibatnya. Misalnya, mereka harus terlahir kembali sebagai jenis insan-hewan yang telah mereka makan. Dan itu akan menjadi banyak, banyak, banyak masa kehidupan, banyak, banyak penderitaan. Karena dalam satu masa kehidupan seseorang, dia makan banyak daging yang berbeda dari insan-hewan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka harus bereinkarnasi dalam banyak kehidupan ke dalam berbagai kategori insan-hewan yang telah mereka konsumsi. Dengan demikian, banyak, banyak penderitaan.

Atau bahkan di neraka, daging mereka harus dipotong atau dibakar, harus direbus, harus digoreng dalam kuali, kuali panas berisi minyak. Jadi, hal-hal seperti itu, hanya untuk menebus, untuk membayar utang yang mereka miliki terhadap para insan-hewan ketika mereka masih hidup, memakan mereka. Penderitaan tidak akan ada habisnya, jika kita membicarakan semua itu. Kita tidak pernah bisa benar-benar menggambarkan penderitaan di neraka untuk membayar utang kita – utang darah yang kita miliki kepada para insan-hewan itu.

Dan jika jauh lebih banyak daripada itu, kehidupan demi kehidupan, mereka mengonsumsi banyak sekali daging insan-hewan, maka perang juga akan menimpa mereka. Perang juga merupakan jebakan lain, dunia karma yang lain. Jika Anda pernah membunuh orang sebelumnya, secara massal, atau satu atau dua orang, maka Anda akan terlahir di daerah seperti itu, negara seperti itu, perang akan pecah dan menyebabkan Anda menderita, terbunuh atau menjadi pengungsi atau terlunta-lunta. Inilah masalahnya. Ketika kita jatuh ke dalam dunia pembunuhan, sulit untuk keluar.

Jadi, lihatlah, Para Suci dan Para Bijak yang arif, Para Guru di segala zaman selalu memberi tahu kita, menasihati kita, bahkan memohon kepada kita agar tidak jatuh ke dalam jebakan ini. Dan jebakan terburuk dari semuanya adalah jebakan pembunuhan. Dunia terburuk dari semua dunia adalah dunia pembunuhan. Namun, terlahir di dunia rumit ini, yang di dalamnya terdapat banyak dunia, sub-dunia, kita, sebagai manusia, menghadapi kesulitan besar untuk menghindarinya. Tapi kita bisa. Tidak ada yang mustahil. Kita bisa mengabaikannya; kita bisa berbalik ke arah lain. Jangan ikuti orang lain, jangan ikuti pikiran yang mendorong kita masuk ke dalam jebakan-jebakan ini. Sehingga, kita bisa masuk ke dunia lain yang ingin kita masuki. Dan dalam satu masa kehidupan, jika kita jatuh ke dalam terlalu banyak jebakan, artinya kita harus hidup sebagai satu orang di berbagai dunia yang sebagian besar negatif, maka itu akan sangat menyakiti kita, atau akan membunuh kita, atau melukai kita, atau menghancurkan hidup kita dengan berbagai cara, membuat kita tidak dapat memiliki kedamaian, merasakan cinta, untuk hidup secara harmonis dengan semua orang.

Itulah sebabnya kita harus menaati Sepuluh Perintah Allah, Lima Sila, mengikuti Ajaran Para Guru agung seperti Tuhan Yesus, Buddha, Guru Nanak, Sri Mahavira, Nabi Muhammad, Damai Beserta-Nya, dan Ajaran Agama Bahá’í. Sulit, tetapi kita bisa melakukannya. Kita harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip kita. Kita harus sehat secara moral. Kita harus berbudi luhur. Jika tidak, tiada yang bisa menolong kita, bahkan Tuhan Yang Mahakuasa pun tidak. Karena, apa pun yang kita pilih untuk dilakukan, kita bebas memilihnya. Namun, bersama dengan kebebasan, ada tanggung jawab yang besar. Pastikan Anda memilih hal yang benar agar Anda tidak menanggung akibat buruknya. Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan dan jaga agar kita tidak terjerumus ke dalam jebakan-jebakan ini, agar kita tidak masuk ke dalam dunia-dunia berbeda yang mengelilingi kita setiap saat. Kita harus benar-benar memutuskan hubungan dengan mereka. Kita harus mengabaikan mereka sepenuhnya. Kita harus sepenuhnya pergi ke arah yang berlawanan.

Ikutilah Ajaran dari semua Guru, dari Para Guru kuno. Lafalkan nama-nama Para Buddha yang Anda pilih untuk dipuja. Lafalkan nama Tuhan Yesus. Lafalkan nama Sri Mahavira, Guru Nanak, dll. Jika tidak punya pilihan lain, berdoa saja, lafalkan Nama-Nama Suci. Pujilah Tuhan. Taatilah Perintah Tuhan, cintailah Tuhan semata, dan mintalah bantuan setiap saat. Selalu ingat Tuhan untuk melindungi diri Anda dan hindari semua dunia yang tidak menguntungkan bagi kesejahteraan Anda dan bagi aspirasi spiritual Anda. Saya berharap Anda semua baik-baik saja. Saya berharap Anda semua meningkat dalam latihan spiritual. Saya berharap Anda selalu mengingat Tuhan dan berusaha sebaik-baiknya untuk mengangkat diri Anda, dengan Rahmat Tuhan. Amin.

Ketahuilah, selama saya berbicara dengan Anda, ada beberapa gangguan di sekitar tempat saya. Saya merasa tidak tenang. Tapi, bagaimanapun juga, saya sangat senang bisa berbicara dengan Anda. Satu hal lagi tentang Para Guru: Sebagian besar Guru yang datang ke dunia ini sangat menderita karena Mereka harus mengorbankan diri Mereka sendiri – tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Oleh karena itu, Mereka menderita – Mereka dibunuh, Mereka disalibkan, atau setidaknya dilukai dengan berbagai cara yang mengerikan. Anda tidak pernah bisa benar-benar menceritakannya. Karena Mereka harus membersihkan semua dunia karma di mana para murid telah terjerat di dalamnya. Itu pekerjaan yang luar biasa banyak, pekerjaan yang sangat banyak. Semakin banyak murid yang dimiliki oleh seorang Guru, semakin banyak pula Dia harus menderita untuk melunasi semua utang darah, semua akibat dari perbuatan buruk yang telah dilakukan oleh para murid sebelum mereka diinisiasi, sebelum mereka diterima ke dalam Perlindungan Guru.

Mereka, para murid, banyak yang sama seperti orang lain; mereka jatuh dan jatuh, lagi, lagi, dan lagi ke dalam dunia yang berbeda dan mengalami banyak hubungan dengan makhluk-makhluk yang juga hidup di dunia-dunia tersebut – hidup di dunia-dunia yang berbeda serta di dalam dunia ini – artinya hidup di dunia-dunia di dalam dunia ini. Itulah sebabnya mereka tidak bisa membebaskan diri mereka sendiri. Guru harus menggunakan seluruh Kekuatan-Nya dari pahala yang dikumpulkan secara spiritual kehidupan demi kehidupan, dengan Rahmat Tuhan, dengan Kasih Tuhan, untuk membebaskan seorang murid. Dan jika Sang Guru memiliki lebih banyak murid, tentu saja pekerjaan tersebut akan semakin besar. Sang Buddha mengatakan bahwa karma dari satu orang saja dapat menutupi seluruh angkasa. Jadi, Anda dapat membayangkan betapa banyak penderitaan yang harus dialami oleh Sang Guru untuk membebaskan seorang murid; belum lagi jika Dia memiliki banyak, banyak, banyak murid. Itulah sebabnya Guru menderita, semua Guru menderita dari berbagai jenis kekejaman brutal yang dilakukan oleh manusia terhadap Mereka.

Anda dapat membayangkannya seperti jika Anda memiliki satu anak dalam keluarga, Anda memiliki banyak pekerjaan sampai dia tumbuh dewasa dan menjadi cukup mandiri. Tetapi, jika memiliki banyak anak, maka Anda memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, hampir seperti tidak ada habisnya. Dan bahkan setelah semua anak Anda menjadi dewasa dan memiliki anak sendiri, Anda masih harus merawat mereka atau anak-anak mereka di saat mereka mengalami kesulitan. Demikian pula, jika Guru memiliki banyak murid, maka Guru harus bekerja banyak, banyak, banyak – setiap saat, sepanjang waktu, tanpa henti – tidak ada waktu untuk beristirahat, tidak ada waktu untuk berlibur. Jadi, sekarang Anda tahu mengapa Tuhan Yesus harus disalibkan dengan kejam seperti itu oleh manusia yang sama, yang Dia berkati secara diam-diam. Sama dengan banyak Guru lainnya. Oh, ketika memikirkan hal itu, saya bahkan tak bisa menangis lagi. Begitu banyak hal yang harus Mereka lalui.

Saya hanya berharap bahwa kata-kata saya yang sederhana dengan penuh ketulusan dapat bantu menyadarkan sebagian dari kalian dan mengingatkan para inisiat melalui saya, dengan Rahmat Tuhan, untuk berlatih spiritual dengan lebih tekun, bermeditasi dengan lebih sepenuh hati, dengan demikian menyelamatkan diri mereka dengan Rahmat Tuhan, terhubung dengan Tuhan. Dan untuk selalu mengingat Tuhan. Dan berkah mereka, pahala mereka, juga akan memberkati lingkungan mereka, dan membantu jiwa-jiwa lain untuk diangkat sampai batas tertentu. Kami sangat berterima kasih kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Yang Mahatinggi, Yang Mahabesar, dan kepada Putra Tuhan, Guru Ultima, dan kepada semua Guru di segala zaman, di segala penjuru.

Dan saya juga berterima kasih kepada tiga Guru yang selalu berada di sekitar saya untuk membantu dengan apa pun yang diperbolehkan untuk Mereka lakukan. Mereka tidak diperbolehkan untuk banyak membantu, karena karma dari mereka yang saya sebut sebagai murid-murid saya dan dari dunia yang ingin saya bantu. Saya juga berterima kasih kepada Love, Pelindung saya, Pelindung Utama saya. Saya juga berterima kasih kepada Buddha Amitābha yang memancarkan Cahaya-Nya ke dunia yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dunia ini. Meskipun banyak manusia terkungkung oleh ketidaktahuan dan/atau keangkuhan dan bahkan tidak dapat menerima Cahaya ini. Dan saya juga berterima kasih kepada makhluk mulia mana pun yang melakukan Kehendak Tuhan dan membantu makhluk lain untuk terangkat. Semoga Anda semua diberkati oleh Kasih Tuhan. Amin.

Photo Caption: Ikan di Langit?? Yah, Ada Banyak Hal Aneh di Bumi!!
Tonton Lebih Banyak
Episode  2 / 2
1
2024-04-08
7329 Tampilan
2
2024-04-09
5310 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android