Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Kesaksian Surga, Bagian 8 – Tubuh Spiritual Naik ke Tanah Buddha dan Bertemu dengan Boddhisattva Quan Yin

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Suatu pagi segera setelah inisiasi, saya sedang bermeditasi dan akan memasuki samadhi. (Meskipun tubuh fisik saya kehilangan sensasi secara bertahap, jiwa saya masih ada dalam kesadaran penuh.) Saya bisa merasakan aliran hangat yang bergerak perlahan melalui tubuh dan tungkai saya. Karena merasa panas dan gelisah, dengan resah saya berusaha untuk terbebas dari semua batasan dan membubung tinggi. Tiba-tiba, "dues!" Jiwa saya melesat keluar dari mata kebijaksanaan saya, dan membubung tinggi ke langit malam yang tak terbatas dengan kecepatan dunia supra yang luar biasa. Ada jeda sesaat tanpa gerak, yang diikuti oleh kenaikan lain yang cepat. Lalu, ada jeda sesaat lagi, kenaikan ketiga, yang berakhir dalam keheningan yang sempurna.

Dengan santai, saya menatap langit berbintang yang berkelap-kelip. Saya bisa mendengar angin bersiul dan guntur yang menggelegar. Suara Surgawi yang menakjubkan ini terdengar seperti gunung yang runtuh dan gelombang laut yang ganas, seolah-olah ribuan kavaleri lari menyerbu. Ada satu hal yang sangat aneh. Sendirian dalam kosmos yang spektakuler dan tak terbatas ini, tubuh spiritual saya yang tak berarti tidak merasa kesepian atau takut. Sebaliknya, saya merasa bersemangat, segar, santai, dan bebas. Saya sangat bahagia. Sementara itu, saya tidak lupa melafalkan Lima Nama (Suci). Dalam kesadaran yang sempurna, saya bisa merasakan Guru terkasih selalu ada di sisi saya. Saya diselimuti oleh cinta yang tak terbatas yang dianugerahkan Guru pada saya.

Beberapa hari kemudian, saya mendapat pengalaman luar biasa lain dalam meditasi saya, kembang api yang spektakuler, berwarna emas, terang, meledak terus-menerus. Di tengah cahaya terang yang ekstrim itu, saya merasakan dengan jelas bentuk manifestasi Buddha Tathagata (Shakyamuni) yang luar biasa. Saya juga bisa mendengar musik dunia supra yang luar biasa.

Setelah meditasi, suara akrab Guru yang menyanyikan himne Buddhis berkumandang di kamar saya. Dengan merasa sangat kagum dan senang, saya segera melanjutkan meditasi dan mendengarkannya dengan mata kebijaksanaan saya. Setelah beberapa menit, diam-diam saya membuka mata dan mendengar dengan telinga manusia saya. Suara nyanyian Guru yang luar biasa masih terdengar sangat jelas dan mempesona. Saya membuka dan menutup mata saya beberapa kali. Lebih dari sepuluh menit berlalu sebelum akhirnya suara Guru memudar. Saya berterima kasih atas berkah ekstra Guru untuk saya!

Lalu tidak lama, Guru yang pemurah membiarkan saya mengalami "kenaikan ke Surga" lainnya. Saya berada di atas langit di atas tanah Buddha yang terang dan berwarna-warni yang saya lihat terakhir kali. Di tempat yang mulia, yang dikelilingi oleh aura, yang sangat indah, dan berwarna mencolok, saya melihat penyelamat agung yang maha rahim – Bodhisattva Quan Yin (Avalokitesvara), mengenakan gaun putih dan topi putih, yang telah saya sembah dan rindukan selama beberapa dekade. Selama tahun-tahun lalu yang paling sulit dan menyedihkan, seluruh keluarga kami, tua dan muda, telah berhasil berjuang melewati semua kesulitan, berkat perlindungan konstan dan berkah dari Bodhisattva Quan Yin.

Sekarang, saya menyadari bahwa Bodhisattva Quan Yin adalah Guru Ching Hai terkasih. Saat menulis ini, banjir air mata mengaburkan penglihatan saya. Air mata syukur bahagia terus mengalir turun ke pipi saya. Saya tidak bisa mengungkapkan rasa cinta saya yang tak terbatas dan rasa syukur saya kepada Anda, Guru terkasih saya yang menawan!

Efek samping vegan: Nama Anda tidak bisa disimpan secara pribadi di Surga.

Setiap murid Guru memiliki pengalaman batin dan/atau berkat dunia luar yang bisa sama, berbeda-beda, atau lebih banyak; ini hanya beberapa contoh saja. Biasanya kami merahasiakannya untuk diri kami sendiri, sesuai saran Guru.

Untuk menyaksikan dan mengunduh kesaksian lainnya, silakan kunjungi SupremeMasterTV.com/to-heaven

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (8/20)
1
2021-05-24
11937 Tampilan
3
2021-07-06
9091 Tampilan
9
2022-02-25
6178 Tampilan
10
2021-07-31
7622 Tampilan
15
2022-05-05
6054 Tampilan
16
2022-12-28
4395 Tampilan
19
2024-01-02
5017 Tampilan
20
2024-06-04
2656 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android