Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Buddha atau Mesias Yang Kita Nantikan Hadir di Sini Sekarang, Bagian 4 dari 8

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Jadi, apa pun agama yang Anda anut, Anda harus ingat bahwa ada Tuhan di baliknya. Karena sebelum Sang Guru turun ke Bumi, siapakah yang telah memberikan keberadaan Guru itu? Jadi, jangan pernah melupakan Tuhan Yang Mahakuasa – Asal-Usul segala sesuatu, dan juga Asal keberadaan Anda. Di Âu Lạc (Vietnam), ketika kita berdoa – orang biasa, mereka tidak harus beragama Buddha atau apa pun, atau tidak perlu tahu banyak tentang ajaran Buddha – kami berkata, “Oh, Tuhan dan Buddha, mohon berkati saya.” Atau, “Tuhan dan Buddha tahu apa yang saya lakukan.” Mereka juga menyebut Tuhan. Dan orang Tiongkok juga. Saya tidak tahu banyak tentang negara-negara lain karena saya tidak bisa bahasa mereka, tapi saya yakin mereka akan melakukan hal yang sama.

Jadi, tentu saja, Guru Anda adalah tempat berlindung Anda, sandaran Anda untuk kehidupan ini. Tapi jangan lupakan Bapa Anda – Tuhan Yang Mahakuasa, Yang Mahatinggi, Yang Mahabesar dari segalanya. Jangan lupakan itu. Jika Anda lupa, Anda akan menjadi anak yang sangat, sangat tak berbakti. Itu kenapa saya minta Anda memuji Tuhan. Dan itu adalah pujian sangat kuat yang saya ajarkan kepada Anda. Dan saya berharap orang-orang di luar sana juga menerapkannya agar hidup mereka sekarang menjadi lebih baik dan jiwa mereka nantinya akan terselamatkan. Karena saya juga memberikan Berkah besar ke dalam kata-kata ini. Dan Karunia Tuhan adalah untuk kita semua, dan Dia mengizinkan saya untuk membagikan Itu kepada Anda.

Jadi jangan lupa untuk memuji Tuhan, memuji Putra Tuhan, memuji semua Guru, dan berterima kasihlah kepada semua makhluk mulia yang mematuhi Kehendak Tuhan, yang telah membuat hidup Anda menjadi mungkin. Anda membutuhkan semua jenis orang yang mulia. Orang-orang yang turun ke jalan, mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelidiki kekejaman terhadap para insan-hewan; orang-orang yang turun ke jalan untuk memprotes perang, dengan risiko dipenjara dan dipukuli atau dibunuh; orang-orang yang berdemo di segala jenis cuaca untuk memperjuangkan kebebasan para insan-hewan dan kehidupan yang layak di Bumi. Kita berutang budi kepada semua makhluk di planet ini. Bahkan insan-hewan mengajari kita cinta tak bersyarat tanpa akhir.

Saya di dalam ruangan sendirian, tapi sering kali, hidup saya diselamatkan dari mata-mata dan sebagainya. Karena saya terlibat dalam (menentang) perang, saya memancing kemarahan dari orang-orang yang terlibat perang. Dan saya berbicara terlalu lugas dalam beberapa situasi politik karena saya merasakan penderitaan warga negara lain, yang tak berdaya dan tak bersalah, dirugikan oleh iblis yang berwujud manusia ini. Jadi mereka membenci saya.

Saya punya musuh; saya tidak hanya punya teman. Saya juga punya beberapa “teman tak terduga”, seperti seorang biksu yang mengatakan bahwa dia adalah teman saya. Saya tidak pernah mengenalnya. Saya tidak tahu namanya; saya tidak tahu dari mana asalnya; saya tidak pernah melihat wajahnya seumur hidup saya. Misalnya seperti itu. Yah, senang rasanya punya teman. Meskipun seseorang mengirimi saya wawancaranya tentang saya di saluran YouTube Âu Lạc (Vietnam). Saya sama sekali tak mengenalnya; saya hanya ingat bahwa dia memakai pakaian multiwarna yang sangat cerah ditambah selempang biksu multiwarna pada saat wawancara. Belum pernah saya melihat selempang biksu yang glamor dan berwarna-warni seperti itu sepanjang hidup saya. Setidaknya dia bukan musuh saya. Dia tidak menyatakan saya sebagai musuhnya. Itu sudah sangat bagus.

Meskipun dia tidak tahu tentang kebenaran diri saya dengan baik, dalam arti duniawi, serta status spiritual batin saya. Anda lihat, seperti halnya seorang siswa sekolah dasar tidak dapat memahami seorang profesor universitas; itu bisa dimaafkan. Tapi tolong janganlah Anda, karena cinta atau kekaguman Anda terhadap saya, melekatkan nama saya atau karya saya kepada biksu mana pun. Karena, siapa tahu, mereka mungkin salah paham, atau orang lain mungkin salah paham dan berpikir bahwa saya mencoba menggunakan nama biksu itu agar lebih terkenal. Saya tidak ingin terkait dengan siapa pun yang terkenal atau tidak terkenal, apa pun.

Saya bekerja sendirian, dengan bantuan Anda. Itu saja. Dan semua bantuan dari insan-hewan – insan-rubah datang dan memberi tahu saya, “Jangan buka jendela hari ini. Jangan melangkah keluar dari pintu Anda hari ini, bahkan ke taman belakang. Karena mata-mata ada di sana, mengamati Anda dari jauh.” Saat ini, mudah untuk mengamati siapa pun. Jika Anda curiga mereka ada di sana… Itu sangat mudah. Dan insan-burung datang, insan-rubah datang, dan bahkan insan-anjing tetangga tiba-tiba menggonggong.

Saya punya tempat di mana insan-anjing tidak pernah menggonggong. Hanya saat saya berada dalam bahaya, lalu dia menggonggong ke saya: “Jangan keluar ke taman untuk bermeditasi,” “Jangan masuk ke gudang karena ada mata-mata yang mengawasi.” Karena saya suka berada di gudang, di malam hari, misalnya, itu lebih tenang dan sendirian – jauh dari pekerjaan dan segalanya sehingga saya bisa bermeditasi dengan lebih damai. Tetapi ada hari-hari, insan-anjing itu memberi tahu saya, “Jangan.” Dan beberapa malam ketika saya sudah berada di luar, insan-anjing itu menggonggong dan berkata, “Kembalilah ke dalam sekarang. Kembali ke dalam sekarang.” Dan insan-burung bahkan bangun di tengah malam, datang dan berkoak-koak; dan insan-rubah semua berlari ke arah saya untuk memberi tahu saya, “Jangan di luar. Kembalilah ke dalam.”

Saya selamanya berutang budi pada semuanya – para petani, penanam sayuran – semua orang – bahwa saya masih hidup sampai saat ini. Dan semua orang yang membuat obat vegan alami yang bisa saya minum, dan para dokter yang merawat saya pada situasi hidup dan mati sebelumnya dan karmanya terlalu besar sehingga tubuh saya terpengaruh dan saya harus menjalani operasi dan sebagainya. Saya berutang budi selamanya kepada mereka dan saya berdoa untuk mereka. Saya bersyukur pada Tuhan karena melindungi dan membebaskan mereka. Saya juga melakukan apa yang saya bisa.

Bahkan beberapa politikus yang tidak saya kenal sebelumnya, tiba-tiba mengundang saya, seperti Walikota Honolulu, Hawaii sebelumnya. Dia memuji saya dan memberi saya sertifikat kewarganegaraan kehormatan. Ingat?

The Honorable Frank F. Fasi: Beliau juga membawa cinta ke seluruh dunia di mana ada kebencian. Beliau membawa harapan di mana ada keputusasaan. Dan Beliau membawa pemahaman di mana ada kesalahpahaman. Beliau adalah cahaya dari seorang yang agung, malaikat yang penuh belas kasih bagi kita semua.

Bahkan hanya dengan itu, saya bisa punya alasan untuk membawa dia ke Alam Baru saya. Saya sangat gembira akan hal itu. Sangat bahagia. Dan siapa pun yang telah berbuat baik kepada saya, meskipun mereka belum menjadi vegan, saya bisa mengambil karma mereka dan membawa mereka naik ke Alam Baru saya; dan semua insan-burung, -anjing saya... Baru-baru ini, mereka melaporkan ke saya bahwa salah satu insan-anjing saya mati. Dia sangat, sangat dekat dengan saya. Dia adalah Happy, insan-anjing saya sebelumnya. Beberapa dari mereka adalah insan-anjing saya sebelumnya yang kembali untuk melindungi saya untuk beberapa waktu.

Kemudian insan-anjing itu biasanya bersama-sama dengan insan-anjing kecil lainnya, yang suatu kali saya bawa ke aula meditasi. Saya bertanya kepadanya, “Apakah kamu sangat sedih sekarang karena kamu sendirian?” Namanya Lovu, yang sudah meninggal. “Ketika Lovu masih hidup, jika dia sakit atau semacamnya, dan pergi meninggalkanmu untuk sementara waktu, kamu sangat sedih dan kamu tak membiarkan siapa pun untuk membawamu keluar. Hanya aku yang bisa datang dan membawamu keluar. Dan sekarang dia sudah meninggal, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu sedih? Karena aku juga sedih,” Saya bilang begitu kepadanya. Dan dia berkata, “Oh, tidak apa-apa. Tak semuanya hilang, tak semuanya hilang. Lovu mencintai-Mu. Lovu mencintai-Mu, dan aku masih bisa merasakan cintanya.” Itulah yang dia katakan kepada saya – si kecil, yang paling kecil. Mereka punya berbagai macam perasaan, mereka sangat cerdas, dan mereka sangat suci dalam cara mereka. Mereka juga menceritakan banyak hal kepada saya, tentu saja; saya tak bisa mengungkapnya ke Anda.

Saya hanya berutang budi; Saya bersyukur sepanjang hari, setiap hari, kapan pun saya bisa mengingatnya – tidak hanya bersyukur kepada Tuhan, tapi juga bersyukur kepada semua anak-anak Tuhan, hewan anak-anak Tuhan, semuanya, semua insan: para insan-rubah liar, meskipun saya tidak boleh memberi mereka makan karena jika ada yang melihatnya, mereka akan tahu saya ada di sana. Dan Hufa, Penjaga Dharma, bilang ke saya, “Jangan lakukan itu. Anda akan menarik terlalu banyak perhatian.” Hanya di satu tempat saja saya bisa mengandalkan satu atau dua murid untuk memberi makan para insan-burung, -angsa, -rubah, dan semua insan-hewan di air dan di darat, misalnya seperti itu. Saya tidak dapat berbuat banyak lagi belakangan ini.

Dan insan-burung peliharaan saya yang bernama Sunny, dia juga telah tiada. Tapi saya juga bisa membawanya ke Alam Baru saya, dan saya sangat gembira akan hal itu. Semua insan-burung saya, insan-anjing saya, jika mereka telah meninggal, saya membawa mereka naik, kecuali jika mereka ingin berkeliaran di tingkat yang lebih rendah untuk bereinkarnasi kembali untuk melihat saya. Tapi mulai sekarang, saya terus bilang ke mereka, “Jangan kembali. Dunia ini tidak cukup baik untuk kalian. Tolong, jangan kembali.” Tapi terkadang mereka melakukannya karena cinta. Saya bersyukur selamanya.

Sekarang saya baru ingat. Beberapa tahun yang lalu – Ngomong-ngomong, suatu kali seseorang membawakan saya hadiah spesial, dan saya lupa berterima kasih. enam tahun yang lalu saat kita masih punya Center di Menton, di Prancis – ada salah satu saudari Anda, Anda mengenalnya. Saya tidak ingin menyebutkan namanya karena saya tidak ingin Anda mengerumuninya. Saya mengenalnya dan Anda semua mengenalnya – dia orang Tiongkok. Dan dia menceritakan banyak pengalamannya yang menakjubkan tentang melihat para Buddha yang datang untuk melihat kita saat kita melakukan retret. Jadi Anda mengenalnya sangat baik. Dan saudara laki-lakinya juga biksu, memiliki kuil di Tiongkok. Mereka berdua adalah anggota Asosiasi kita. Jadi tak semua biksu itu buruk. Tolong, jangan berpikir macam-macam.

Bahkan Sang Buddha menangis ketika iblis itu mengatakan kepada-Nya bahwa di Zaman Akhir Dharma, dia akan mengirim semua anak, cucu, dan cicitnya untuk menjadi biksu dan menggunakan cara yang sama, jubah yang sama untuk menghancurkan ajaran Buddha. Jadi tidak akan ada lagi ajaran Buddha di dunia.

“Sang Buddha berkata kepada Kasyapa: ‘Tujuh ratus tahun setelah saya memasuki Parinirwana, Marapapiyas ini akan merusak Dharmaku yang Luar Biasa. Dia seperti seorang pemburu yang mengenakan pakaian pendeta. Marapapiyas juga akan bertindak demikian. Dia akan menampilkan dirinya dalam bentuk seorang biksu, biksuni, upasaka atau upasika.’” ~ Sutra Mahayana Mahaparinirwana (Kutipan dari “Bab Sembilan: Tentang Salah dan Benar”)

“Ketika Buddha Shakyamuni hendak memasuki nirwana, dia memanggil raja iblis dan memerintahkannya, ‘Kamu harus mematuhi peraturan. Patuhi aturan mulai sekarang. Jangan melanggarnya.’ Raja iblis menjawab, ‘Jadi Anda ingin saya mengikuti aturan Anda? Baiklah. Selama masa akhir dharma Anda, saya akan mengenakan pakaian Anda, makan makanan Anda, dan buang air besar di mangkuk derma Anda.’ Maksudnya adalah dia akan menghancurkan dharma dari dalam. Ketika Sang Buddha mendengar hal tersebut, beliau khawatir. Dia menangis dan berkata, ‘Tidak ada yang bisa aku lakukan terhadapmu. Caramu adalah yang paling beracun, paling merusak.’” ~ Sebuah Komentar oleh Yang Mulia Guru Hsuan Hua (vegetarian) dari Sutra Berpikir (Sutra Shurangama)

Tetapi saya tidak percaya dengan semua itu karena saat ini kita punya teknik – kita punya komputer, kita punya teknologi tinggi – kita dapat memulihkan semua sutra-sutra Buddha ini. Jadi, jika Anda masih ingin terus mempelajari kitab suci Buddha, Anda bisa mendapatkannya dengan sangat mudah. Atau kitab suci agama lainnya, itu sangat mudah belakangan ini; mereka ada di ujung jari Anda. Dan saya telah menyampaikan banyak di antaranya kepada Anda. Saya telah menceritakan banyak kisah-kisah Buddhis; saya juga menjelaskan banyak sutra Buddha.

Unduh Foto   

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android