Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Hantu Bengis Secara Palsu Menyatakan Dia Adalah Buddha Maitreya, Bagian 3 dari 9

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Mereka (Para Suci Cao Đài-isme) meminta saya memberi tahu dunia tentang hal ini: “Huệ Bửu sudah lama dikecam oleh Cao Đài-isme; dia muncul setelah lama menunggu untuk mendapatkan kesempatan dan mengklaim dirinya sebagai seorang Buddha. “Itulah dosa besar yang dia lakukan.” Lagi pula apa yang bisa dia lakukan? Sepanjang hidupnya dia tidak melakukan apa-apa. “Hidup dari para pengikut Cao Đài! Kemudian pindah ke agama Buddha, lalu menyelinap ke Asosiasi... Dia mengklaim telah mencoba menemukan Jalan dan sebagainya. Tidak, dia hanya pergi ke kuil Cao Đài-isme, hanya sebagai pencari keuntungan, untuk mendapatkan keuntungan dari ketenaran, kekayaan, dan kenyamanan. Dia juga menyelinap ke dalam grup inisiasi Anda untuk alasan yang sama.”

Mari kita lihat apa yang dikeluhkan oleh Para Suci ini. Saya telah menulis sedikit di sini agar saya bisa mengingatnya. Nah, Mereka memiliki empat alasan. Saya tanya Mereka apa alasannya. Pertama, Mereka meminta saya “memublikasikan nama Huệ Bửu”, karena saya tak mau melakukannya. Setelah saya tahu tentang dia dan saya melihat tulisan zig-zagnya dan mengubah sutra dan sebagainya, dan berani mengklaim bahwa dia adalah Buddha Maitreya, saya punya keraguan padanya. Dan dia terus menempel pada nama saya. Saya tanya Para Suci Cao Đài, “Tapi dia pernah memuji saya sebelumnya. Dan jika benar-benar ingin mengkhianati saya, mengapa dia lakukan hal itu?” Agak membingungkan, bahkan bagi saya pada awalnya. Karena saya tak terlalu memikirkan hal itu. Ekornya keluar kemudian!

Baiklah, mari kita bahas alasan Para Suci itu mengapa Mereka ingin saya memberi tahu orang-orang. Ada empat bagian yang Para Suci itu sampaikan kepada saya, dan Sang Baginda Raja menyetujui semua itu. Juru Bicara berbicara kepada majelis, semua ada di sana, lalu sang Raja mengatakannya di depan semua orang – ini dari Baginda Raja dari Alam Cao Đài: Pertama, Mereka ingin “Beri tahu orang-orang untuk saling memberi tahu agar tidak memercayai Huệ Bửu. Karena dia berbohong, misalnya, dia tidak melihat satu pun kehidupan reinkarnasinya. Dia hanya mengeklaim hal itu. Dia mengatakan bahwa dia telah bereinkarnasi sebanyak Buddha Maitreya. Berarti dia adalah Maitreya.” Dia ingin berpikir bahwa dia itu. Itu tidak ada hubungannya dengan status Buddha. Tak seorang pun akan percaya pada pengasosiasian yang absurd dan bodoh ini. Itu akan menjadi penghinaan bagi kecerdasan Anda! “Bahkan jika dia bereinkarnasi dalam jumlah yang sama atau dua kali lipat, itu tidak ada hubungannya dengan status Buddha”. Demikian penjelasan Para Suci ke saya. Sama seperti Devadatta, atau Mara, dia selalu bereinkarnasi bersama Buddha Shakyamuni dan selalu mengganggu-Nya. Setiap kali Buddha muncul, Devadatta juga muncul. Tapi bukan berarti dia adalah seorang Buddha.

Dan hanya untuk menekankan satu hal penting: seseorang yang bekerja sebagai medium adalah seperti transmiter ajaran Para Suci. Para Suci akan turun dan mengajar dengan menggunakan mulutnya untuk berbicara ke orang-orang yang bertanggung jawab untuk menuliskan atau merekamnya bagi para pengikut, bagi umat mereka, untuk terus belajar di bawah bimbingan Para Suci. Karena Para Suci tak punya tubuh, maka Mereka memakai tubuh sang medium untuk berbicara kepada umat Mereka. Dan itu terjadi, itu bisa. Saya akan berbicara lebih banyak tentang itu nanti. Jadi Huệ Bửu ini berbohong dalam banyak sekali hal.

Oke. Ada empat hal yang Mereka sampaikan kepada saya. Hal pertama, Anda sudah dengar. Seperti, “Beri tahu orang-orang untuk saling memberi tahu agar tidak memercayai Huệ Bửu”. Dan yang kedua, apa yang Mereka ingin agar orang-orang saling memberi tahu adalah: “Huệ Bửu merusak reputasi internasional Cao Đài.” Dan yang ketiga: “Dia diam-diam memalsukan doktrin demi ketenaran dan kekayaannya sendiri.” Dan sekarang yang keempat adalah bahwa Mereka ingin orang-orang tahu bahwa dia bukan umat Mereka lagi, “karena menghalangi perdamaian dunia”. Itu adalah yang keempat. Jadi:

Empat Hal yang Para Suci Cao Đài Ingin Agar Masyarakat Dunia Ketahui tentang Huệ Bửu:

1. Jangan memercayai Huệ Bửu

2. Huệ Bửu merusak reputasi internasional Cao Đài

3. Huệ Bửu diam-diam memalsukan doktrin demi ketenaran dan kekayaannya sendiri

4. Huệ Bửu bukan lagi umat Mereka karena menghalangi perdamaian dunia

Jadi saya bertanya doktrin seperti apa, karena saya hanya melihat doktrin Buddhis. Mereka bilang bahwa dia juga… apa? Mereka bilang dia juga “diam-diam memalsukan doktrin Cao Đài-isme”. Itu, saya tidak tahu. Saya tidak begitu familier dengan itu. Bahkan jika saya tahu, maka itu doktrin yang sangat panjang untuk diceritakan. Bagaimanapun, jadi saya kira Mereka ingin memberi tahu orang-orang bahwa apa pun yang dia katakan di Internet tidak sesuai dengan ajaran Cao Đài dari Para Suci dari Alam Cao Đài. Karena dia memalsukannya demi kepentingan dirinya sendiri. Contohnya adalah dia memalsukan Sūtra Avataṃsaka. Dia mengklaim nama Maitreya, dan mengancam akan “menuntut” siapa saja, termasuk saya, yang mengeklaim “nama perusahaannya” – yang berarti mengklaim nama Maitreya. Ya Tuhan, dia menjadikan Buddha sebagai bisnis sekarang! Dia menjual Buddha!

Excerpt from “Is Suma Ching High the Female Grand Master in the Avataṃsaka Sūtra?” by Huệ Bửu – Sep. 2, 2023: Dan Sudhana muda adalah gambaran dari Yang Disembah Buddha Maitreya yang berinkarnasi di Vietnam. Sudhana muda adalah gambaran dari Yang Disembah Buddha Maitreya dalam perjalanan-Nya mencari Tao, dan Dia menemukan dan bertemu dengan “Vasumatra” Agung ini (CATATAN: pelafalan yang palsu). Nama asli-Nya adalah VasuMItra. Tentu saja, mereka tidak percaya pada “Vasumatra” yang sangat bajik (CATATAN: pelafalan yang palsu). Nama asli-Nya adalah VasuMItra. Oleh karena itu, ketika mereka melihat bahwa Sudhana muda, Yang merupakan gambaran dari Buddha Maitreya Yang Disembah, pergi mencari Tao, ingin bertemu dengan “Vasumatra”, (CATATAN: pelafalan yang palsu) Nama asli-Nya adalah VasuMItra. mereka merasa iba dan berbelas kasih kepada Sudhana muda. Mereka sangat senang ketika mengetahui bahwa Sudhana muda, Yang merupakan gambaran dari Buddha Maitreya Yang Disembah, pergi mencari “Vasumatra” (CATATAN: pelafalan yang palsu). Nama asli-Nya adalah VasuMItra.

Dia menaruh begitu saja nama Buddha Maitreya di atas Sudhana, pelayan Bodhisatwa Quan Yin, kemudian mengklaim bahwa pelayan itu, Sudhana, adalah dirinya! Dan dia menambahkan gambaran itu. Dia mengatakan ada “gambaran” Buddha Maitreya, yaitu Sudhana.

Postingan Facebook oleh Huệ Bửu, 23 Agustus 2024: Selain Sutra Kedatangan Maitreya, Buddha Shakyamuni juga menubuatkan dalam Sutra Avatamsaka, bab 39, “Memasuki Alam Dharma”, tentang Sudhana yang melakukan perjalanan mencari Dharma di Selatan. Sudhana bertemu dengan “Bhagawatī Vasumitra”, Yang adalah Maha Guru Ching Hai. Inilah “Para Penasihat Spiritual Tercerahkan” yang ditemui oleh Sudhana dalam perjalanan-Nya yang sulit untuk mencari Dharma, sampai pada titik ketika Sudhana menyadari bahwa masa hidup-Nya yang tak terhingga dan tak terbatas tidak berbeda dengan masa hidup yang tak terhingga dan tak terbatas dari Yang Disembah Buddha Maitreya, yang berarti bahwa dia telah mencapai pencerahan.

Sangat membingungkan, tidak ada logikanya sama sekali. Tidak ada hal seperti itu. Anda baca saja Sūtra Avataṃsaka yang asli, maka Anda akan tahu bahwa tidak ada yang seperti itu. Dia menambahkannya agar dia bisa mengklaim dirinya sebagai Buddha Maitreya. Ya Tuhan! Tapi tentu saja, saya bertanya, “Mengapa dia melakukan itu?” Maka Para Suci memberi tahu saya, “Karena dia bekerja untuk Raja Mara, untuk Mara. Dia adalah bawahan Mara. Dan dia hanyalah hantu bengis tingkat menengah yang bekerja untuk Mara.”

Setelah itu, di bab yang sama, Sudhana bertemu dengan Maitreya, jadi keduanya dan Huệ Bửu adalah tiga makhluk yang berbeda. Jadi klaimnya bahwa Sudhana dan Maitreya adalah Huệ Bửu sendiri, itu berarti tiga dalam satu; itu benar-benar GILA.

BUKTI BAHWA SUDHANA DAN BUDDHA MAITREYA ADALAH DUA MAKHLUK YANG BERBEDA dari Sutra Avataṃsaka, Bab 39 (terjemahan asli dari bahasa Mandarin ke bahasa Inggris, oleh Thomas Cleary)

Sudhana dan Maitreya digambarkan sebagai pribadi yang berbeda: “Sudhana berdiri di kaki menara ingin melihat Makhluk agung yang mencerahkan, ingin bertemu dengan Maitreya. Kemudian Dia melihat Maitreya di luar menara, datang dari suatu tempat lain [...]. Melihat Maitreya, pikiran Sudhana terangkat, sangat bahagia dan gembira, dan bersujud di hadapan Maitreya dari kejauhan.”

Sudhana dan Maitreya berasal dari kota yang berbeda: Sudhana berkata, “‘Dari mana asal Anda?’” […] Maitreya berkata, […] ‘Aku datang ke sini dari desa Kuti di wilayah orang-orang Malada, tanah kelahiranku.’”

Sementara itu, Sudhana berasal dari kota Dhanyakara, seperti yang disebutkan sebelumnya dalam bab ini: “Sekarang penduduk kota [Dhanyakara] mendengar bahwa Manjushri telah datang dan tinggal di tempat kudus di dalam hutan. [...] Kemudian Sudhana, seorang pemuda yang luar biasa, bersama dengan lima ratus pemuda yang luar biasa, […] mendatangi Manjushri, memberi hormat kepada-Nya dan mengitari-Nya, kemudian duduk di satu sisi.”

Ketika Sudhana mengalami penglihatan Surgawi melalui Menara Vairocana, ini diibaratkan dengan makhluk spiritual di luar diri-Nya, yang memberi-Nya kemampuan untuk melihat: “Seperti halnya orang yang dirasuki roh melihat berbagai macam hal, dan menceritakan apa yang ditanyakan kepadanya, demikian pula Sudhana, dengan kekuatan pengetahuan dari Wujud [Maitreya] yang mencerahkan, melihat semua rangkaian tersebut.”

Kemudian, Sudhana mengonfirmasi ini saat ditanya oleh Maitreya apakah Dia melihat penglihatan-penglihatan itu. Dia menjawab: “Aku melihatnya, Yang Mulia, dengan pemberdayaan dan kekuatan spiritual dari sang penolong [Maitreya].’”

Setelah Sudhana melihat masa kehidupan Maitreya yang tak terbatas di Menara Vairocana terakhir, dalam setiap penglihatan, Dia melihat diri-Nya sendiri “berada di kaki Maitreya”: “[Sudhana] melihat satu menara yang lebih besar daripada semua menara lainnya dan dihiasi dengan hiasan yang melebihi semua menara lainnya. Di menara itu […] Dia melihat Wujud Maitreya yang mencerahkan terlahir di kelopak bunga teratai; Dia juga melihat Maitreya mengambil tujuh langkah saat Indra dan Brahma mengawasi, melihat ke sepuluh arah, membuat auman singa, menunjukkan semua tahapan masa kanak-kanak, […] terbangun menuju pencerahan, dengan mantap menatap pohon pencerahan, diminta oleh Brahma untuk mengajar, dan memutar roda pengajaran, pergi ke kediaman Surgawi, dengan berbagai perwujudan pengajaran yang mencerahkan […]. Dan di mana-mana di sana Sudhana merasakan diri-Nya berada di kaki Maitreya.”

Dengan demikian, kitab suci dengan jelas mengatakan bahwa Sudhana adalah murid “di kaki Maitreya” dalam kehidupan yang tak terhitung jumlahnya yang disaksikan Sudhana.

Mungkin dia gila. Saya harap tidak akan ada lagi kegaduhan darinya tentang hal ini, sehingga kita semua bisa beristirahat dan berkembang secara spiritual! Serta mengurus dunia kita, yang sedang dalam bahaya saat ini!

Tetapi ada banyak hal lain yang terjadi setelahnya. Tidak sesederhana itu. Dia telah menunggu kesempatan itu. Dan akhir-akhir ini, dalam beberapa tahun terakhir, saya hampir mati karena pengorbanan saya bagi dunia, dan juga hampir mati di lain waktu, pada kesempatan lain, akibat ilmu sihir, yang tidak siap saya terima. Jadi mereka semua menggunakan kesempatan ini untuk coba membunuh saya dan mengambil alih Misi saya dan hanya ingin menghancurkan dunia ini! Dan untuk menipu orang-orang agar menyembah setan!

Saya tidak meragukan wanita itu (si penyihir) karena dia adalah istri dari murid saya. Dan dia juga menyelinap masuk sebagai murid, sama seperti Huệ Bửu dan Trần Tâm ini. Oh, saya bisa bercerita selamanya, tetapi itu terlalu banyak upaya, terlalu memakan waktu. Saya bertemu dengan para iblis atau hantu (bengis) ini tidak hanya baru-baru ini saja atau di dalam kelompok murid-murid saya – tidak, itu sejak saya masih muda. Ini semua seperti di film-film. Cerita yang sangat panjang! Kisah-kisah menarik, kisah-kisah berbahaya, kisah-kisah mengejutkan.

Kemudian sekarang, Huệ Bửu, itulah keluhannya, itulah hukuman yang diberikan oleh Para Suci Cao Đai kepadanya, karena dia telah merusak reputasi Mereka, memalsukan doktrin Mereka, menciptakan halangan bagi Perdamaian Dunia, dan lain-lain. Setelahnya saya mengajukan beberapa pertanyaan ke Mereka mengenai semua hal ini, semua kalimat ini, jadi kita akan berbicara sedikit lebih banyak. Meskipun tidak berurutan, saya mohon maaf. Saya hanya menulis beberapa catatan, tetapi saya tidak menulis seluruh ceramah yang telah dipersiapkan atau semacamnya. Biasanya, saya tak menulis apa pun, dan saya berbicara sedikit lebih lancar dengan catatan, itu sedikit kurang lancar. Jadi sekarang, di tempat pertemuan, juga ada Raja Mara, Baginda Raja Iblis Bengis, Baginda Raja Iblis Bengis, Baginda Raja Hantu Bengis, dan Baginda Raja Sihir dan Baginda Raja Sihir dari Dunia Kegelapan, serta Baginda Raja Karma serta Baginda Raja Karma dan Baginda Raja Keamanan, dan Baginda Raja Keamanan, Yang juga ada di sana untuk mendengarkan masalah itu, karena Mereka mungkin harus menanganinya nanti. Nanti Anda akan lihat.

Ya Tuhan, saya berharap saya bisa membaca semuanya… Oke. Nah, saya bertanya kepada Mara, “Apakah dia bawahan Anda, bekerja untuk Anda?” Maka Raja Mara menjawab, “Ya.” Ya Tuhan, saya harap saya tak melupakan apa pun. Jadi saya bertanya, “Penghalang Perdamaian seperti apa? Apa yang bisa dia lakukan?” Dan Orang Suci itu berkata, “Dengan menunggu Anda meninggal, maka dia bisa secara langsung mengendalikan orang-orang untuk Mara, dalam agama Kristen adalah Iblis; untuk Mara, yang adalah iblis.” Saya harus periksa. Sebagian saya tulis sebelumnya; sebagian saya tulis setelahnya – tambahan ekstra. Jadi sekarang Anda sudah tahu sedikit banyak tentang orang ini.

Photo Caption: Iman yang Kuat untuk Bersandar!

Unduh Foto   

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android